Ilustrasi: Ahmad Aqtai/ Pexels
TRADISI ORANG-ORANG SALEH DI BULAN RAJAB
Oleh: Taryudi, Lc.
الْحَمْدُ ِللَّهِ عَلَى جَزِيْلِ النَّعْمَاءِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَرَادُفِ الْآلَاءِ . وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، إِمَامُ الْمُتَّقِيْنَ، وَسَيِّدُ الْأَوْلِيَاءِ . صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْأَصْفِيَاءِ، وَأَصْحَابِهِ الْأَتْقِيَاءِ . وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَي فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ : فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Ma’āsyiral mu’minīn rahimakumullāh.
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada sayyidil anbiyā’ wal mursalīn, Nabi Muhammad Saw.
Melalui mimbar yang mulia ini, khatib menyampaikan wasiat untuk diri khatib secara pribadi dan untuk kaum muslim yang hadir menunaikan salat Jumat di masjid ini. Mari bersama-sama, kita senantiasa melakukan upaya yang maksimal untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Dengan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita diberi kekuatan untuk melaksanakan amal-amal saleh dan menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan tercela. Āmin yā rabbal ‘ālamīn.
Ma’āsyiral mu’minīn rahimakumullāh.
Dalam kesempatan yang berkah ini khatib akan menyampaikan khutbah singkat berjudul: “Tradisi orang-orang saleh di bulan suci Rajab”. Dengan mengetahui tradisi kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang saleh tersebut, semoga menjadi penyemangat bagi kita untuk melakukan amal kebaikan yang sama di bulan Rajab ini. Beberapa tradisi yang mereka lakukan dalam bulan Rajab ini antara lain:
- Mempersepsikan bulan Rajab sebagai bulan kebaikan.
Ini adalah tradisi pertama yang mereka lakukan. Dimulai dari alam pikiran mereka terlebih dulu. Diawali dari ruang persepsi terlebih dulu. Orang-orang saleh sebelum kita selalu berusaha melihat kebaikan dari alam pikiran, sebelum mereka benar-benar mewujudkan kebaikan itu dalam amal-amal nyata.
Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali, contohnya. Ia mengatakan:
شَهْرُ رَجَبٍ مِفْتَاحُ أَشْهُرِ الْخَيْرِ وَالْبَرَكَةِ
Artinya: “Bulan Rajab itu adalah kunci untuk membuka bulan-bulan kebaikan dan keberkahan”. (Lathāif al-Ma’ārif, h. 234).
Abu Bakar al-Warraq al-Balkhi, ulama ahli Sunnah wal Jamaah yang hidup di abad 3 Hijriah, adalah contoh yang lain. Ia mengatakan:
شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ السَّقِيِّ لِلزَّرْعِ وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ
Artinya: “Bulan Rajab itu bulan menanam, bulan Sya’ban itu bulan yang mengairi tanaman, dan bulan Ramadan adalah bulan memanen apa yang telah ditanam”. (Lathāif al-Ma’ārif, h. 234).
Pernyataan para ulama yang saleh itu memuara kepada sebuah kesimpulan. Bahwa bulan Rajab adalah bulan penting. Bulan yang akan menentukan kondisi amal seseorang pada bulan berikutnya yaitu bulan Sya’ban dan Ramadan. Maka cara untuk menunjukkan pentingnya bulan Rajab adalah dengan mengkondisikan pikiran dan persepsi. Mumpung ini masih awal bulan Rajab. Tradisi yang pertama ini sangat mungkin kita tiru menjadi tradisi kebaikan dalam kehidupan kita.
- Memperbanyak doa-doa kebaikan di bulan Rajab.
Ini adalah tradisi kedua yang mereka lakukan. Orang-orang saleh sebelum kita memperbanyak doa-doa kebaikan di bulan Rajab ini. Mereka mengambil teladan amal dari Baginda Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh sahabat mulia, Anas bin Malik r.a.,
كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Apabila telah masuk bulan Rajab, Rasulullah Saw membaca doa: Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. Dan, sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” (HR Ahmad).
Hadis ini oleh para ulama digolongkan kepada hadis dha’if (lemah). Sebab, dalam jalur riwayatnya ada perawi bernama: Zaidah bin Abi ar-Ruqqad al-Bahili. Meski pun demikian, hadis ini tercantum dalam kitab-kitab hadis para ahli Hadis seperti: Imam Ahmad, Imam al-Bazzar, Imam at-Thabrani. Bahkan, Syaikhul Islam Abu Ismail al-Anshari, secara khusus mengatakan, “Tidak ada hadis yang terbaik yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab selain hadis (dari Anas bin Malik) ini.” Atas alasan itulah, maka boleh mengamalkan doa yang terdapat di dalam hadis di atas.
Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali, lalu memberi kesimpulan hadis ini dengan mengatakan, “Hadis ini menjadi dalil tentang anjuran berdoa untuk bisa memperoleh kesempatan berada di waktu-waktu yang memiliki keutamaan. Agar ketika kesempatan itu diberikan, dapat diisi dengan melakukan amal-amal saleh.”
Tradisi orang-orang saleh di bulan Rajab adalah memperbanyak doa. Salah satu di antaranya adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw di atas
- Melaksanakan ibadah umrah.
Ini adalah tradisi berikutnya yang mereka lakukan. Umar bin Khattab, Sayyidah ‘Aisyah, Abdullah bin Umar melakukan ibadah umrah di bulan Rajab. Ibnu Sirrin, memperoleh keterangan dari para salaf bahwa mereka juga melaksanakan ibadah umrah di bulan Rajab. Tradisi tersebut berangkat dari riwayat yang pernah disampaikan dari Ibnu Umar.
سُئِلَ ابْنُ عُمَرَ فِى أَيِّ شَهْرٍ اِعْتَمَرَ رَسُوْلُ اللَّهِ؟قَالَ : فِي رَجَبَ
Artinya: Dari Urwah bin az-Zubair, Ibnu Umar pernah ditanya pada bulan apa Rasulullah saw melaksanakan umrah? Ia jawab: “Di bulan Rajab”. (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Tradisi umrah di bulan Rajab merupakan amal saleh. Tentu saja bagi orang-orang yang diberi oleh Allah kemampuan finansial dan kesempatan. Bagi yang tidak memungkinkan melaksanakan ibadah umrah, maka ibadah-ibadah yang lain bisa dijadikan sebagai pengganti. Seperti salat sunnah, sedekah, tilawah, zikir. Dimana intinya. Lakukanlah amal-amal terbaik untuk mengisi bulan Rajab yang mulia.
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ , وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ، وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اِعْلَمُوْا أَنَّ اللّهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ، فَقَالَ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ: أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَليٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ. اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لَنَا وَتَسَلَّمْهُ مِنَّا مُتَقَبَّلًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلِإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ِذيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ , وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعَوُنَ.