Purbalingga – Kemendikbudristek secara resmi memulai pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk jenjang SD pada 15 November 2021. Melansir laman anbk.kemdikbud.go.id, Asesmen Nasional merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output proses pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan instrumen untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Survey Karakter untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid. Sedangkan Survey Lingkungan Belajar untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Untuk jenjang sekolah dasar, ANBK dilaksanakan dalam 4 gelombang. Setiap gelombang dibagi ke dalam 2 sesi. Sesi 1 pada pukul 08.00 – 10.35 dan sesi 2 pada pukul 13.00 – 15.35.
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Alam Harapan Ummat Purbalingga tercatat sebagai salah satu peserta ANBK pada gelombang 1, tanggal 15-16 November 2021.
Sejumlah 30 siswa telah mengikuti kegiatan ini dengan baik.
Pada hari pertama, siswa mengerjakan soal literasi membaca dan dilanjutkan dengan survey karakter. Hari kedua siswa mengerjakan soal literasi matematika (numerasi) dan survey lingkungan belajar. Bersamaan dengan jadwal tersebut, seluruh civitas akademika juga menjawab soal survey lingkungan belajar secara online.
Tidak ada kendala yang berarti selama pelaksanaan ANBK ini. Ibu Tri Sumanti, S.Pd. selaku pengawas memberikan tanggapan yang baik terhadap keikutsertaan siswa dalam ANBK ini.
“Anak-anak dapat mengikuti ANBK dengan baik. Pemahamannya akan teknologi turut membantu anak bisa mengerjakan soal dengan rileks dan mandiri.”
Trimowati, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD IT Alam Harapan Ummat Purbalingga menyambut baik adanya program ini. Menurutnya adanya ANBK ini menuntut siswa untuk memiliki pemahaman teknologi informasi yang baik, disamping penguasaan materi literasi dan numerasi. Guru juga harus bisa menghadirkan pembelajaran yang mendukung kompetensi tersebut. Termasuk sekolah secara kelembagaan sedapat mungkin mampu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung proses pembelajaran tersebut.
“Ke depan baik siswa, guru dan sekolah harus sama-sama menyiapkan segala hal yang mendukung kelancaran ANBK. Terlebih jika nanti pelaksanaannya sudah bersifat menyeluruh bagi semua siswa di kelas 5”, tegas Trimowati.
(ftr)